TERJEMAHAN BAHASA

English Chinese Spain Germany Arabian Korean France Japanese Italian Russian Portugies

Minggu, 01 Januari 2012

Informasi dan Komunikasi dalam lingkungan sosial

Dunia sosial sangat luas dan sangat abstrak jika tidak dikonstruksikan dalam kasus-kasus kecil lebih dahulu, karena akan mengundang banyak pertanyaan yang semakin merumit. Untuk mengetahui realitas sosial secara utuh, orang sulit menjelaskannya secara bersama dan sekaligus, melainkan perlu sepotong-sepotong, dan akhirnya dihubungkan satu sama lain menjadi suatu sistem sosial yang terpadu.
Kita lihat sekali lagi gambaran ini dan bayangkan saja. Seseorang pada suatu saat di suatu tempat, sedang sendirian. Kira-kira sedang memikirkan apa dia. Mungkin saja dia sedang melamun, atau sedang berpikir tentang utang-utangnya, atau sedang mencari hiburan, atau sedang merencanakan kejahatan, atau sedang menunggu kawan, atau sedang gelisah, marah, dsb. Dilihat dari segi kebutuhannya, dia mungkin saja sedang memikirkannya bagaimana cara mendapatkan sesuatu yang diidam-idamkannya. Jika dilihat dari aspek waktu, maka dia pun tidak terbebas dari pengaruh waktu tersebut. Misalnya, jika tadi dia sedang sendirian pada pagi hari, maka pada siang dan sore harinya tentu tidak sama apa yang dilakukannya atau apa yang dipikirkannya, meskipun secara fisik sama-sama berdiam di tempat yang sama. Orang tidak bisa berada dalam dua ruang dan atau waktu yang berbeda pada saat yang sama.
Gambaran tersebut hanya sekadar untuk menunjukkan bahwa, hanya satu orang saja sudah cukup rumit untuk mengetahui hakekat orang atau manusia secara tepat. Apalagi jika orang tadi sudah mengambil perannya, seperti sudah berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya. Katakanlah, misalnya dia sudah berhubungan dengan orang lain, dengan satu orang, dua orang, tiga orang, dan seterusnya hingga berpuluh orang dan bahkan dalam satu lingkungan masyarakat tertentu, seperti satu RT, satu RW, satu kelurahan, satu kabupaten, dsb. Belum lagi jika berinteraksinya dengan orang lain dalam suatu lingkungan organisasi sosial yang mempunyai tujuan tertentu. Sangat rumit bukan?
Komunikasi dalam lingkungan sosial memang serumit kondisi sosial dalam bayangan di atas. Namun uniknya, karena manusia itu mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, atau kemampuan menggunakan lambang-lambang komunikasi, maka ikatan-ikatan interaksinya dengan orang lain tadi pun bisa direkat. Terjadinya suatu kelompok dalam lingkungan masyarakat sosial sedikit banyak karena andil komunikasi dan proses berbagi informasi. Keluarga pun diawali oleh peristiwa komunikasi. Bukankah terbentuknya keluarga kita asalnya dari peristiwa komunikasi? Dimulai dari kontak pandang, lalu menaksir, dilanjutkan kepada melamar, dan akhirnya terjadilah ikatan perkawinan. Semuanya dilakukan dengan komunikasi dan pertukaran informasi. Atau setidaknya andil komunikasi dan informasi sangat besar dalam hal ini.
Ikatan sosial yang lebih khas dan juga luas seperti organisasi, lembaga, dan struktur sosial lainnya, hanya bisa efektif jika direkat dengan komunikasi dan berbagi informnasi. Karena ikatan yang didasarkan atas komunikasi adalah ikatan yang sangat demokratis. Setiap orang atau anggota dalam suatu ikatan sosial tadi mempunyai kesempatan dan hak yang sama untuk mengkomunikasikan gagasan atau pendapatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SMS GRATIS